Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan yang kompleks. AHP berfokus pada perbandingan dan penilaian alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dengan AHP, pengambil keputusan dapat mengorganisasi masalah yang tidak terstruktur menjadi lebih sistematis dan dapat dikelola. Metode ini menyatukan dua elemen penting dalam pengambilan keputusan, yaitu aspek kualitatif dan kuantitatif, yang memungkinkan hasil keputusan menjadi lebih komprehensif.

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Pengertian Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

AHP adalah sebuah model pengambilan keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan elemen-elemen yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam pengambilan keputusan menggunakan AHP, model ini berusaha mengatasi kekurangan yang ada pada metode-metode pengambilan keputusan lainnya. Pada dasarnya, AHP memungkinkan penyusunan suatu sistem yang kompleks dan pengelolaan berbagai komponen dalam sistem tersebut dengan cara mengukur serta mengatur dampak dari setiap elemen yang ada di dalamnya.

Salah satu aspek yang membedakan AHP dengan metode lainnya adalah adanya struktur hierarki yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam metode AHP, pengambil keputusan akan merinci masalah yang dihadapi ke dalam komponen-komponen yang lebih kecil dan kemudian menilai serta membandingkan elemen-elemen tersebut berdasarkan kriteria tertentu. Salah satu tokoh yang sangat berperan dalam mengembangkan AHP adalah Thomas L. Saaty. Menurut Saaty (2001), AHP menyediakan kerangka kerja yang efektif untuk membuat keputusan atas isu-isu yang kompleks dengan cara menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

Aksioma-Aksioma dalam Metode AHP

Metode AHP didasarkan pada empat aksioma utama yang harus dipenuhi agar pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif. Aksioma-aksioma ini adalah dasar dari teori AHP yang memastikan bahwa perbandingan dan pemilihan alternatif dilakukan secara objektif dan konsisten.

  1. Reciprocal Comparison (Perbandingan Resiprokal) Aksioma pertama menyatakan bahwa pengambilan keputusan harus mengandung perbandingan antara alternatif-alternatif yang ada. Dalam perbandingan ini, jika A lebih disukai daripada B dengan skala tertentu, maka sebaliknya B akan lebih disukai daripada A dengan skala yang merupakan kebalikan dari skala yang digunakan untuk A. Misalnya, jika A lebih baik daripada B dengan skala 3, maka B harus lebih baik daripada A dengan skala 1/3.

  2. Homogenity (Homogenitas) Aksioma ini mengharuskan preferensi yang dibuat oleh pengambil keputusan dapat dibandingkan satu sama lain dalam skala yang terbatas. Jika perbandingan antara elemen-elemen tidak memenuhi syarat homogenitas, maka elemen-elemen tersebut harus dikelompokkan dalam cluster (kelompok) yang memiliki kesamaan karakteristik atau sifat. Hal ini penting agar proses perbandingan antar elemen dapat dilakukan secara adil dan relevan.

  3. Independence (Independensi) Aksioma independensi mengatur bahwa setiap preferensi yang diambil oleh pengambil keputusan tidak boleh dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada. Sebaliknya, preferensi tersebut harus hanya dipengaruhi oleh tujuan atau objektif keseluruhan. Dalam AHP, perbandingan antar elemen pada satu tingkat dipengaruhi oleh elemen-elemen yang ada di tingkat yang lebih tinggi dalam hirarki.

  4. Expectation (Ekspektasi) Aksioma ekspektasi mengharuskan bahwa struktur hirarki yang digunakan untuk pengambilan keputusan harus lengkap. Artinya, jika struktur tersebut tidak mencakup semua kriteria atau objektif yang relevan, maka keputusan yang diambil akan dianggap tidak lengkap dan dapat berisiko menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Prinsip Kerja Metode AHP

Prinsip dasar dari AHP adalah untuk menyederhanakan masalah yang kompleks, strategis, dan dinamis menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terstruktur. Dalam AHP, langkah pertama adalah mengidentifikasi dan merinci masalah yang dihadapi ke dalam komponen-komponen atau variabel-variabel yang relevan. Setelah itu, setiap variabel atau komponen akan diberikan nilai numerik berdasarkan penilaian subjektif pengambil keputusan mengenai seberapa penting variabel tersebut relatif terhadap variabel lainnya.

Proses Penerapan AHP

Untuk mengimplementasikan AHP, pengambil keputusan mengikuti beberapa langkah yang sistematis. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam proses AHP:

  1. Menentukan Tujuan dan Kriteria
    Langkah pertama dalam AHP adalah mendefinisikan tujuan utama dari pengambilan keputusan dan menetapkan kriteria yang relevan. Kriteria ini akan digunakan untuk mengevaluasi dan membandingkan alternatif yang ada.

  2. Membangun Struktur Hirarki
    Setelah tujuan dan kriteria ditentukan, langkah berikutnya adalah menyusun struktur hirarki. Pada tingkat tertinggi dari hirarki ini adalah tujuan utama, kemudian diikuti oleh kriteria dan subkriteria yang lebih spesifik. Di tingkat terbawah, terdapat alternatif-alternatif yang akan dibandingkan.

  3. Melakukan Perbandingan Berpasangan
    Pada tahap ini, pengambil keputusan melakukan perbandingan berpasangan antara elemen-elemen yang ada pada setiap tingkat hirarki. Proses perbandingan ini menggunakan skala numerik untuk mengukur seberapa besar preferensi atau kepentingan suatu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya.

  4. Menghitung Bobot dan Prioritas
    Setelah semua perbandingan berpasangan dilakukan, langkah selanjutnya adalah menghitung bobot dan prioritas dari masing-masing elemen dalam hirarki. Bobot ini menunjukkan tingkat pentingnya setiap elemen dalam mencapai tujuan utama.

  5. Sintesis dan Pengambilan Keputusan
    Setelah bobot dan prioritas dihitung, hasil tersebut akan disintesiskan untuk menentukan alternatif terbaik yang akan dipilih. Alternatif dengan nilai prioritas tertinggi adalah pilihan yang paling disarankan.

Kelebihan dan Kelemahan Metode AHP

Metode AHP memiliki berbagai kelebihan yang membuatnya sangat populer dalam pengambilan keputusan, terutama dalam situasi yang melibatkan banyak variabel dan kriteria. Beberapa kelebihan utama AHP antara lain:

  1. Menyederhanakan Keputusan yang Kompleks
    AHP dapat mengubah masalah yang sangat kompleks menjadi lebih terstruktur dan mudah untuk dipahami, sehingga pengambil keputusan dapat membuat pilihan yang lebih rasional.

  2. Menggabungkan Aspek Kualitatif dan Kuantitatif
    AHP mampu menggabungkan elemen kualitatif seperti opini dan penilaian subjektif dengan elemen kuantitatif yang berbasis data, sehingga keputusan yang diambil lebih menyeluruh.

  3. Fleksibel dan Dapat Disesuaikan
    Metode AHP sangat fleksibel dan dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan sektor, seperti manajemen proyek, pemilihan lokasi, dan seleksi vendor.

Namun, meskipun memiliki banyak kelebihan, AHP juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

  1. Keterbatasan dalam Penilaian Subjektif
    Keputusan yang diambil dalam AHP sangat bergantung pada penilaian subjektif dari pengambil keputusan, yang dapat berisiko menghasilkan bias atau kesalahan dalam evaluasi.

  2. Kebutuhan akan Data yang Lengkap dan Akurat
    Proses AHP membutuhkan data yang lengkap dan akurat untuk dapat menghasilkan keputusan yang valid. Jika data yang digunakan tidak tepat, hasil keputusan yang dihasilkan juga bisa tidak optimal.

  3. Kompleksitas dalam Perbandingan Banyak Elemen
    Jika jumlah elemen yang harus dibandingkan sangat banyak, proses perbandingan berpasangan dapat menjadi sangat rumit dan memakan waktu.

Kesimpulan

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan alat yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan yang kompleks, karena mampu menyederhanakan masalah yang tidak terstruktur dan mengintegrasikan berbagai elemen kualitatif dan kuantitatif. Dengan menggunakan struktur hirarki, AHP membantu pengambil keputusan untuk merinci masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan kemudian membandingkan alternatif secara objektif. Meskipun AHP memiliki beberapa kelemahan, seperti ketergantungan pada penilaian subjektif dan kebutuhan akan data yang akurat, metode ini tetap menjadi pilihan utama dalam banyak aplikasi keputusan yang membutuhkan pertimbangan berbagai kriteria.

Dengan demikian, Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat menjadi solusi efektif dalam menyelesaikan masalah pengambilan keputusan yang rumit di berbagai bidang.

Referensi

  • Saaty, T. L. (2001). The Analytic Hierarchy Process. McGraw-Hill.
  • Marimin, M. (2004). Metode Pengambilan Keputusan: Analytic Hierarchy Process (AHP). PT. Elex Media Komputindo.
  • Tofallis, C. (2014). Decision Analysis for Management Judgment. Wiley.

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form